Afleveringen
-
Pernahkah kamu bertemu dengan orang yang kerap menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga, namun memilih untuk tetap bersama pelaku? Untuk kita, hal ini aneh, namun bagi korban, kadang mereka tidak punya pilihan. Memahami perspektif korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga bukan perkara mudah. Simak episode podcast Relatif Perspektif untuk Memahami Simpul Ruwet Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang sering mengikat korban terlalu kuat bersama Kalis Mardiasih seorang penulis sekaligus fasilitator gender
-
Profesi dokter biasanya bekerja dengan mengobati pasien baik di klinik maupun rumah sakit. Ada tidak ya dokter yang kerjanya seperti orang kantoran, tidak bertemu pasien dan hanya bekerja di jam kerja kantor? Wah bagaimana caranya ya kalo ingin jadi dokter yang seperti itu? Simak perbincangan di episode kali ini bersama dr. Agatha Tyas, MPH yang saat ini menjabat sebagai Program Manager di CISDI
-
Zijn er afleveringen die ontbreken?
-
Lulus menjadi dokter tentu ada banyak pilihan karir yang bisa dijalani. Seperti apa ya kerja seorang dokter Puskesmas? Apa tantangan dan kesenangan yang bisa didapat jika kita menjadi dokter Puskesmas ya? Simak obrolan episode kali ini bersama dr. Nungki Samahah
-
Bagi pecinta Marvel Cinematic Universe, pasti sudah tahu ada serial terbarunya yang berjudul Moon Knight yang bercerita tentang seorang dengan kepribadian ganda atau yang lebih tepat disebut Dissociative Identity Disorder. Sebenarnya ini kondisi medis seperti apa ya? Simak di Relatif Perspektif Podcast yang akan mengupas tuntas apa sebenarnya yang terjadi pada seorang dengan kondisi ini bersama dengan dr. Darien Cipta, SpKJ
-
Iklan, promosi, dan sponsor tembakau (Tobacco advertising, promotion, and sponsorship/TAPS) adalah kegiatan pemasaran utama yang digunakan oleh perusahaan rokok untuk meningkatkan penjualan dan memperluas pasar mereka yang berkontribusi pada peningkatan prevalensi perokok. Industri menghabiskan miliaran dolar setiap tahun untuk TAPS sebagai cara yang terbukti untuk meningkatkan konsumsi rokok, termasuk di kalangan anak muda. Berbagai media digunakan agar kegiatan pemasaran ini dapat mencapai dan mempengaruhi anak muda, salah satunya melalui internet dan platform digital. Lalu bagaimana cara kita untuk melindungi generasi muda dari paparan iklan rokok di internet dan menjauhkan mereka dari perilaku berisiko merokok? Episode ini akan membahas Teror Iklan Rokok di Internet bersama Dr. Aip Badrujaman, M.Pd. (Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia), Silvia Dini, SKM (Vital Strategies), Elysabeth Ongkojoyo, S.Sn (Aktivis), Sandi Kartasasmita, M.Psi. (Psikolog, Psikoterapis).
-
Kemunculan varian baru Omicron menjadi alarm bagi pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dini terkait tingkat penularan, gejala, dan faktor-faktor pemicu serta risiko reinfeksi yang diakibatkan oleh mutasi Omicron, dan bagaimana vaksin dapat mencegah terjadinya tingkat reinfeksi dan keparahan risiko yang lebih tinggi. Simak episode podcast Relatif Perspektif mengenai Mutasi Omicron bersama dr. Endri Budiwan, MPH. (Neglected Tropical Diseases Technical Advisor, RTI Intenational).
-
Kemunculan varian baru Omicron menjadi alarm bagi pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dini terkait tingkat penularan, gejala, dan faktor-faktor pemicu serta risiko reinfeksi yang diakibatkan oleh mutasi Omicron, dan bagaimana vaksin dapat mencegah terjadinya tingkat reinfeksi dan keparahan risiko yang lebih tinggi. Simak episode podcast Relatif Perspektif mengenai Mutasi Omicron bersama dr. Endri Budiwan, MPH. (Neglected Tropical Diseases Technical Advisor, RTI Intenational).
-
Akhir-akhir ini isu krisis iklim makin marak tidak hanya di Indonesia namun di dunia. Krisis iklim sendiri dipicu oleh beragam hal, seperti deforestasi, penggunaan energi tak terbarukan, hingga penangkapan berlebihan terhadap ikan di laut. Beragam dampak yang ditimbulkan dari krisis iklim ini juga beragam bahkan dapat membawa bencana bagi bumi dan makhluk hidup di dalamnya. Simak episode podcast Relatif Perspektif mengenai Krisis Iklim: Here and Now bersama Adila Isfandiari (Climate and Energy Senior Researcher Greenpeace)
-
Belum terealisasikannya pemerataan vaksinasi kepada kelompok rentan, ternyata tidak hanya dikarenakan kondisi kesehatan seseorang yang tidak memungkinkan untuk divaksin. Konteks kerentanan juga bisa dilihat dari administrasi yang berlaku di masyarakat. Nyatanya, masih ada lebih dari 10 juta masyarakat yang terhalang administrasi berupa NIK yang tidak bisa mendapatkan vaksin. Ditambah kondisi kelompok anak-anak yang sudah masuk sekolah secara luring namun belum mendapatkan vaksin. Hal ini menjadi sebuah kegalauan, di sisi lain sekolah luring memang sangat diperlukan, namun proteksi akan kesehatan mereka pun harus menjadi prioritas. Lantas langkah apa saja yang bisa dilakukan dan kebijakan apa yang mungkin dapat diregulasi kembali? Simak penjelasannya pada Episode ke 67 Vaksinasi Kelompok Rentan (Part. 2) Bersama dengan Olivia Herlinda, seorang Direktur Kebijakan CISDI, dan Clara Siagian, seorang Peneliti Senior PUSKAPA dan Kandidat Doktoral ANU.
-
Sudah hampir 2 tahun kita bergelut dengan COVID-19. Vaksinasi semakin digencarkan,
namun apakah itu sudah menyeluruh? Nyatanya vaksinasi yang dilakukan beberapa bulan
terakhir ini masih berfokus pada kelompok tertentu. Sementara sanksi terhadap kelompok
yang belum divaksin terus berjalan. Lantas, bagaimana kejelasan untuk mereka khususnya
kelompok retan? Yang mau tidak mau belum bisa mendapatkan vaksin. Dalam Episode
Vaksinasi Kelompok Rentan, kita akan mengulik lebih dalam mengenai Vaksinasi Kelompok
Rentan bersama dengan Olivia Herlinda seorang Direktur Kebijakan CISDI dan Clara
Siagian seorang Peneliti Senior PUSKAPA dan Kandidat Doktoral ANU. -
Kualitas pangan tidak terlepas dari proses pembubidayaannya. Sejalan dengan mengingkatnya kepedulian konsumen akan produk pangan yang ramah lingkungan, pangan organik hadir memberikan alternatif sebagai sumber pangan sehat. Episode kali ini bersama Dr. agr. Wahyudi David, S.TP, M.Sc, beliau adalah peneliti dibidang pangan organik dengan latar belakang keilmuwan pada bidang ilmu dan teknologi pangan.
-
Perilaku konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan, sehingga dapat meningkatkan prevalensi penyakit tidak menular akibat konsumsi minuman berpemanis yang berlebih. Simak episode podcast Relatif Perspektif mengenai BTS: Behind The Sugary Drinks bersama Ayu Ariyanti (Project Lead for Food Policy CISDI).
-
Pernah nggak sih kamu membayangkan peristiwa-peristiwa yang akan dihadapi saat menjalani kehidupan berumahtangga? Menikah bukan soal bahagianya saja. Perubahan peran yang awalnya kita hanyalah menjadi seorang individu dengan kewajiban dan hak atas diri kita sendiri, bergeser dan bertambah menjadi seorang suami, istri, ataupun orang tua. Tentu proses adaptasi tidaklah mudah, belum lagi jika dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang mungkin muncul. Seperti apa lika-liku yang mugkin dihadapi? Dan bagaimana cara kita menambah perspektif untuk mempersiapkan itu semua? Episode ini akan membahas Lika-Liku Cinta dan Kesehatan Setelah Menikah bersama dengan Kalis Mardiasih, seorang Penulis dan Fasilitator Gender.
-
Rumah dan lingkungannya menjadi tempat kita beraktivitas setiap harinya. Banyak sekali komponen yang ada di dalamnya yang ternyata juga mempengaruhi aspek kesehatan baik fisik maupun psikis. Episode kali ini bersama Ibu Andi Asnifatima, S.KM., M Kes beliau adalah seorang pakar kesehatan masyarakat dengan latar belakang keilmuwan kesehatan lingkungan.
-
Merokok sudah menjadi isu yang menjadi banyak pertimbangan di berbagi macam aspek. Ternyata, jumlah aktif merokok pada usia remaja atau usia produktif masih banyak dan cenderung naik. Pertimbangannya tidak hanya sekedar kesehatan pernafasan bagi si penggunan atau bagi lingkungan sekitar, ternyata merokok juga mengganggu aspek keuangan. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor dimana salah satunya adalah usia si penggunanya. Yuk, simak apakah benar merokok bisa bikin kaya? Pada Episode Spesial Podcast Relatif Perspektif bersama dengan Nahla Jovial Nisa, Program Manager dari Yayasan Lentera Anak.
-
Pandemi belum juga usai, dengan kondisi saat ini tak jarang membuat seseorang mengalami pandemic fatigue yang mendorong demotivasi, kejenuhan, keterasingan dan keputusasaan. Kita harus pandai untuk memberikan respon agar tidak membahayakan diri sendiri, keluarga juga masyarakat secara luas. Salah satunya dengan cara mempraktikkan mindfulness. Simak episode podcast Relatif Perspektif mengenai Berdamai dengan kejenuhan pandemi bersama dr. Andreas Kurniawan, Sp.KJ (Psikiater) dan Mutiara Anissa (Inisiator Pandemic Talks).
-
Kita masih belum tahu pasti sampai kapan pandemi ini berakhir. Begitu juga dengan kebijakan-kebijakan yang mengikutinya, termasuk protokol kesehatan. Menjalani kehidupan seperti ini hampir dua tahun tentu saja pasti ada yang merasa jenuh. Apakah kamu jenuh? Mungkin saja kamu mengalami apa yang disebut dengan Pandemic Fatigue. Simak episode podcast Relatif Perspektif mengenai Pandemic Fatigue bersama Firdza Radiany (Inisiator Pandemic Talks) dan dr. Adhitya S. Ramadhianto, Sp.KJ (Psikiater).
-
Di episode ini, Relatif Perspektif ngobrol bersama alumni program Pencerah Nusantara yang saat ini mejabat sebagai Regional Technical Assistant PUSPA (Progam Penguatan Puskesmas di Jawa Barat) untuk mencari tahu semua hal penting yang harus kamu tahu untuk mendapatkan layanan COVID-19 di Puskesmas.
-
Pandemi COVID-19 tak kunjung selesai. Namun harapan mulai meningkat sejak vaksin untuk penyakit COVID-19. Yangmana harapan akhirnya adalah teciptanya herd immunity, sehingga kita dapat menjalani hidup seperti sebelum pandemi berlangsung. Namun, keadaan yang saat ini sudah cukup untuk tercapainya Herd Immunity di Indonesia? Simak diskusi Relatif Perspektif bersama Olivia Herlinda selaku Direktur Kebijakan CISDI.
-
Kilas balik episode sebelumnya, Blended Learning atau penggabungan belajar tatap muka dengan belajar daring menjadi alternatif pembelajaran di masa pandemi. Bagaimana persiapan dari sekolah dan pemerintah? Dengarkan diskusi lanjutan kali ini bersama Daya Sudrajat dan Dewi Widaswati selaku Peneliti Pusat Pendidikan dan Kebijakan (PSPK)
- Laat meer zien