Afleveringen
-
Mendidik Anak Di Zaman Now - Ustadz Abdullah Zaen, Lc., MA
====================================
Sumber asli: channel Youtube Yufid.TV
https://www.youtube.com/watch?v=VAJGOEL69P0
Yuk, dukung dengan belanja di Yufid Store: http://yufidstore.com
-
Keutamaan Bulan Dzulhijjah - Ustadz Abdullah Zaen, MA
=====================
Sumber asli: channel Youtube Yufid.TV
https://www.youtube.com/watch?v=IwCPo5HAcDA&t
Yuk, dukung dengan belanja di Yufid Store: http://yufidstore.com
-
Zijn er afleveringen die ontbreken?
-
Katanya Cinta, Kok Ndak Inget - Ustadz Abdullah Zaen, Lc., MA
====================================
Pemateri: Ustadz Abdullah Zaen, Lc., M.A.
(Pengasuh Pondok Pesantren Tunas Ilmu, Kedungwuluh, Purbalingga)
Lokasi: Masjid Agung Darussalam Purbalingga.
====================================
Sumber asli: channel Youtube Utsman TV
https://www.youtube.com/watch?v=b_op-izTiCc
Website: www.utsmantv.com
Youtube: utsmantv
Instagram: @utsmantv
-
Ragam Sikap Pasca Maksiat - Ustadz Abdullah Zaen, Lc., MA
====================================
Pemateri: Ustadz Abdullah Zaen, Lc., M.A. (Pengasuh Ponpes Tunas Ilmu, Kedungwuluh, Purbalingga)
Lokasi: Masjid Miftahul Jannah, Gayam, Karangkobar, Banjarnegara
Waktu: Sabtu, 7 Rajab 1439 H/24 Maret 2018 M
====================================
Sumber asli: channel Youtube Utsman TV
https://www.youtube.com/watch?v=BMhGIrY2KkA&t=5s
Website: www.utsmantv.com
Youtube: utsmantv
Instagram: @utsmantv
-
Melawan Syahwat Haram - Ustadz Ahmad Zainuddin Al-Banjary
====================================
Kajian @Masjid Imam Syafii Banjarmasin
Terdiri dari 2 bagian.
====================================
Sumber asli: channel Youtube Yufid.TV
https://www.youtube.com/watch?v=VRLLyO2EbhM&t=6s
Yuk dukung dengan belanja di Yufid Store http://yufidstore.com
-
Etos Kerja - Ustadz Abdullah Zaen, Lc., MA.
====================================
Bekerja bisa jadi ibadah jika tiga syarat ini terpenuhi secara benar maka akan bernilai ibadah dan jika berkurang salah satunya maka berkurang pula nilai ibadah, tiga syarat tersebut adalah:
1. Jenis pekerjaannya.
Walaupun niatnya ibadah kalau jenis pekerjaannya haram maka tidak jadi bernilai ibadah. Contohnya korupsi adalah pekerjaan yang haram walaupun niatnya bagus untuk menafkahi keluarganya. Pekerjaan yang haram dalam kondisi terdesakpun tidak boleh. Apalagi dalam kondisi tidak terdesak.
2. Niat saat bekerja.
Amalah itu tergantung niatnya. sebuah pekerjaan yang halal jika niatnya mulia maka akan bernilai ibadah. Berniat untuk memberi nafkah kepada keluarga maka akan bernilai ibadah dan mendatangkan pahala.
3. Bagaimana cara bekerjanya.
Tidak cukup kita sekedar bekerja di tempat yang halal tapi bagaimana cara bekerja juga berpengaruh. Allah cinta kepada seorang hamba yang mengerjakan sesuatu sebaik mungkin. Contoh sebaik mungkin adalah waktu masuk dan waktu pulang kerja.
Maka tiga syarat ini adalah yang menjadikan kerja kita insya Allah berpahala. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan keistiqomahan kepada kita untuk mengamalkannya.
====================================
Sumber asli: channel Youtube Yufid.TV
https://www.youtube.com/watch?v=dNzv1NDs9q0&t=69s
Yuk, dukung dengan belanja di Yufid Store: http://yufidstore.com
-
Bijak Bersikap Dan Bijak Berbicara - Ustadz Abdullah Zaen, Lc., MA.
====================================
Manusia adalah makhluk sosial sehingga keberadaannya saling berhubungan dengan manusia lainnya. Antar satu orang dengan orang lain memiliki karakter sifat yang berbeda-beda. Sehingga diperlukan ilmu dalam bergaul dengan sesama agar orang lain nyaman dengan keberadaan kita. Kita harus memiliki cara supaya kita bisa mengambil manfaat dari interaksi dengan orang lain tanpa harus menyinggung orang lain. Yaitu dengan cara kita harus bijak bersikap dan bijak berbicara.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim, Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam bersabda, “Muslim yang sejati adalah muslim yang tidak pernah menyakiti orang lain dengan lisan dan tangannya”.
Langkah-langkah agar kita bisa bijak bersikap dan bijak berbicara adalah dengan belajar. Salah satu pondasinya adalah ilmu. Orang tidak mungkin punya sikap bijak kalau dia tidak punya ilmu dan belum tentu orang yang berilmu mempunyai sikap bijak. Kalau kita ingin menjadi orang yang bijak, ingin memiliki sikap bijak/hikmah maka kita harus belajar. Karena sumber hikmah ada dalam Al Qur’an dan hadits Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam.
====================================
Sumber asli: channel Youtube Yufid.TV
https://www.youtube.com/watch?v=2sASxW4uj1M&t=117s
Yuk, dukung dengan belanja di Yufid Store: http://yufidstore.com
-
Dunia Sihir dan Perdukunan - Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc
========================================================
Audio ini merupakan dokumentasi kajian akbar dengan pemateri Ust Ahmad Zainuddin Al Banjary hafizhahullah di Pesantren Darush Sholihin, Gunung Kidul, binaan Ust M Abduh Tuasikal hafizhahullah.
Ilmu sihir dan perdukunan benar-benar suatu perkara yang sudah memasuki level darurat di masyarakat kita, karena banyak diantara pelakunya dan orang yang terkoneksi dengan itu tidak sadar telah masuk ke wilayah yang benar-benar terlarang dalam syariat, karena dosa sihir itu adalah termasuk kedalam dosa dosa besar.
Maka perbanyaklah berdoa berlindung dari sihir, doa penangkal sihir dan guna-guna, atau doa penolak sihir dan santet. Semoga Allah subhanahu wa ta'ala melindungi kita dan keluarga kita semua dari bahaya sihir dan perdukunan.
==============================================================
►► SUBSCRIBE di sini untuk mengenal Islam lebih dekat:
https://www.youtube.com/channel/UC42PJ3sXqYJwSMPtiWCTfew?sub_confirmation=1
Channel Telegram:
https://telegram.me/rumayshocom
https://telegram.me/tanyarumayshocom
-
Dulu Kita Juga Gitu - Ustadz Abdullah Zaen, Lc., MA
=========
Sumber asli dari Youtube channel Yufid TV
Yuk, dukung dengan belanja di Yufid Store: http://yufidstore.com
-
Ceramah Motivasi Islam - Empat Kunci Masuk Surga - Ustadz Abdullah Zaen, Lc., MA.
=================
Empat kunci ini telah Allah subhanahu wa ta’ala isyaratkan dalam surat al-‘Ashr:
“وَالْعَصْرِ . إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ . إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ”.
Artinya: “Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang (1) beriman[1], (2) beramal shalih, (3) saling nasehat menasehati dalam kebaikan dan (4) saling nasehat menasehati dalam kesabaran”. QS. Al-‘Ashr: 1-3.
1. Kunci Pertama: Ilmu:
Yang dimaksud dengan ilmu di sini adalah ilmu agama, yaitu ilmu yang berlandaskan al-Qur’an dan Hadits dengan pemahaman para sahabat Nabi shallallahu’alaihiwasallam.
2. Kunci Kedua: Amal:
‘Perjalanan suci’ seorang hamba setelah memiliki ilmu belum usai, namun masih ada ‘fase sakral’ yang menantinya; yaitu mengamalkan ilmu yang telah ia miliki tersebut. Ilmu hanyalah sarana yang mengantarkan kepada tujuan utama yaitu amal.
3. Kunci Ketiga: Dakwah:
Setelah seorang hamba membekali dirinya dengan ilmu dan amal, dia memiliki kewajiban untuk ‘melihat’ kanan dan kirinya, peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Kepedulian itu ia apresiasikan dengan bentuk ‘menularkan’ dan mendakwahkan ilmu yang telah ia raih dan ia amalkan kepada orang lain.
4. Kunci Keempat: Sabar:
Kesabaran dibutuhkan oleh setiap muslim ketika ia mencari ilmu, mengamalkannya dan mendakwahkannya; karena tiga fase ini susah dan berat.
=========
Sumber asli dari Youtube channel Yufid TV
Yuk, dukung dengan belanja di Yufid Store: http://yufidstore.com
-
Kajian Islam Sunnah - Mata Pengkhianat - Ustadz Abdullah Zaen
Mari kita perhatikan firman Allah ta’ala berikut:
“يَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُورُ”
Artinya: “Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang tersembunyi dalam dada”. QS. Ghafir (40): 19.
Ibn Abbas radhiyallahu ‘anhuma menjelaskan maksud ayat di atas,
“Yaitu seorang lelaki yang sedang bersama dengan teman-temannya. Lalu lewatlah wanita di depan mereka. Lelaki tersebut berpura-pura menundukkan pandangan mata. Bila merasa teman-temannya tidak memperhatikannya, maka dia melirik wanita tadi. Namun jika ia khawatir mereka memergokinya, maka iapun kembali menundukkan mata. Sungguh Allah mengetahui keinginan hatinya untuk melihat aurat wanita tersebut”. Diriwayatkan oleh Ibn Abi Syaibah dalam al-Mushannaf (no. 17396).