Afleveringen

  • Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 2 Juni 2024

    Bacaan:

    "Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang! Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang! Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan." (Roma 12:17-19)

    Renungan:

    Jika hati sudah menjadi panas yang terpikir hanyalah bagaimana cara membalas tindakan orang yang telah menyakiti kita. Pikiran kita terpusat kepada bagaimana caranya supaya penderitaan kita seimbang dengan orang yang telah melukai hati kita atau bahkan lebih lagi. Kadang-kadang juga rasanya lebih puas kalau orang lain tahu bahwa kita berhasil membalaskan kekesalan hati kita terhadap orang yang telah melukai hati kita. Tetapi, apakah Tuhan menyuruh kita untuk membalas orang yang sudah menyakiti kita?

    Bayangkanlah, di tengah-tengah pertemuan yang akrab di antara sesama teman- teman bahkan teman-teman seiman, kita kemudian ditunjuk-tunjuk oleh seseorang yang mengatakan bahwa kita adalah orang yang sok tahu padahal tidak tahu apa-apa. Sebenarnya ini adalah masalah kecil, jika diabaikan saja, persoalannya sudah beres. Tetapi perkataan orang itu begitu meyakinkan orang-orang lain bahwa kita hanyalah orang yang sok tahu. Kita merasa jengkel, terhina dan sangat disakiti oleh perkataan orang tersebut. Ketahuilah, jika hal ini memang Tuhan izinkan terjadi di dalam kehidupan kita, artinya Tuhan sedang melatih kita untuk menjadi seorang yang tahan banting.

    Lalu, apa yang harus kita lakukan jika menghadapi atau mengalami peristiwa menyakitkan tersebut? Tuhan sudah lama memberikan dan melatih umat-Nya dengan prinsip memperlakukan sesama dengan hormat dan baik hati. Bukan hanya kepada sesama umat pilihan, umat-Nya, bahkan kepada orang-orang asing yang tinggal di tengah-tengah mereka. Tuhan menetapkan prinsip-prinsip luar biasa untuk hidup bersama. Hal ini juga membuktikan kebenaran yang paling sulit untuk kita pertahankan, bahwa urusan pembalasan adalah urusan Tuhan. Dia menyuruh kita melewati hujan tanpa menjadi basah. Dia meminta kita menulis dengan tinta tanpa jari kita ternoda. Tuhan ingin kita menjalani hidup ini dengan cinta, pengampunan dan kesabaran! Tuhan Yesus memberkati.

    Doa:

    Tuhan Yesus, tolonglah aku agar memiliki hati yang sabar dan pemaaf serta menyerahkan balasan hanya kepada-Mu. Amin. (Dod).

  • Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 1 Juni 2024

    Bacaan:

    "Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman TUHAN: Masakan engkau yang mendirikan rumah bagi-Ku untuk Kudiami? " (2 Samuel 7:5)

    Renungan:

    Ketika Daud sudah diangkat menjadi raja. Daud tinggal di sebuah istana yang menurut zaman itu bisa dikatakan megah. Sebagai raja, keberadaan Daud sudah sangat aman dan nyaman, tidak ada lagi yang berani mengejar-ngejar dia. Daud menyadari bahwa semua itu adalah berkat Tuhan, Pribadi yang selalu dia andalkan. Pada saat yang sama, Tabut Perjanjian yang merupakan lambang kehadiran Tuhan tidak terawat dan tidak terjaga dengan baik. Oleh sebab itu, Daud mempunyai niat baik untuk memperlakukan Tabut Perjanjian itu dengan baik, yang sekaligus menjadi sikap dirinya kepada Tuhan. 2 Samuel7:2 menjelaskan tentang perkataan Daud kepada Nabi Natan, "Lihatlah, aku ini diam dalam rumah dari kayu aras, padahal tabut Allah diam di bawah tenda." Tempat tinggal Daud dibuat dari kayu aras atau yang sering disebut dengan pohon kedar. Pohon ini termasuk pohon yang tinggi dan besar, serta kuat. Biasanya kayunya digunakan sebagai bahan bangunan. Pohon aras menggambarkan sebuah kemegahan. Menarik untuk diperhatikan, yaitu bahwa rumah Daud atau istana Daud terbuat dari kayu-kayu pohon aras, yang artinya adalah istana yang megah dan kuat. Tetapi di sisi lain, Tabut Tuhan ada di bawah tenda, yaitu tempat berteduh yang terbuat dari kain tenun, yang bahan dasarnya adalah bulu kambing. Tentu saja dibandingkan dengan tempat tinggal Daud, kemah adalah tempat yang tidak nyaman, yang sangat sederhana, dan tentu tidak kuat atau tidak aman. Itulah sebabnya Daud berniat untuk membangun Rumah Tuhan. Namun, kita tahu akhirnya bahwa Daud bukan orang yang diizinkan Tuhan untuk membangun Rumah Tuhan. Tetapi, yang jelas Daud telah menunjukkan niat baik hatinya.

    Hal yang sama bisa terjadi dalam kehidupan kita. Sesungguhnya kita punya niat baik untuk membantu orang, tetapi orang itu berkata, "Ngapain kamu bantu saya, saya nggak perlu bantuanmu." Kita juga punya niat baik untuk membantu pelayanan, tetapi ada orang bahkan pengurus yang tidak simpati dengan kita, sehingga niat baik kita itu diabaikan. Bahkan, mungkin kita punya niat baik yang sudah kita sampaikan kepada Tuhan, tetapi Tuhan tak kunjung memberikan kesempatan untuk kita mewujudkan niat baik kita. Hal itu bisa saja menimbulkan kekecewaan dan sakit hati kita, tetapi sebagai orang percaya, kita harus bisa bersikap dewasa. Berpikirlah, "Suatu saat pasti niat baik saya akan diterima." Dan, kita tetap menunjukkan kesetiaan kita. Tuhan Yesus memberkati.

    Doa:

    Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk menjaga hati agar tidak kecewa dan marah ketika niat baikku belum terwujud. Amin. (Dod).

  • Zijn er afleveringen die ontbreken?

    Klik hier om de feed te vernieuwen.

  • Kencan Dengan Tuhan

    Jumat, 31 Mei 2024

    Bacaan: Kejadian 27:41

    Esau menaruh dendam kepada Yakub karena berkat yang telah diberikan oleh ayahnya kepadanya, lalu ia berkata kepada dirinya sendiri: "Hari-hari berkabung karena kematian ayahku itu tidak akan lama lagi; pada waktu itulah Yakub, adikku, akan kubunuh."

    Renungan:

    Di dalam Alkitab kita bisa membaca sebuah kisah menarik tentang dua orang bersaudara, yaitu Yakub dan Esau. Kisah Yakub dan Esau ini sebenarnya menunjukkan keadaan keluarga Ishak yang tidak begitu harmonis. Pangkal persoalannya karena baik Ishak maupun Ribka bertindak pilih kasih. Ishak lebih mengasihi Esau dan Ribka lebih mengasihi Yakub. Masalahnya menjadi lebih parah karena Ribka membuat kesalahan yang besar, yaitu membantu Yakub untuk mengambil berkat kesulungan Esau. Namun, sekaligus di sini juga menunjukkan kesalahan Yakub, sebab Yakub mengikuti petunjuk Ribka yang salah.

    Kita bisa melihat dampak negatif dalam kehidupan keluarga itu karena tindakan ceroboh tersebut.

    Dampak bagi Esau. Esau menjadi dendam kepada Yakub dan mempunyai rencana untuk membunuh Yakub. Dendam artinya memendam kebencian kepada seseorang. Begitu sakit hatinya Esau sehingga dengan adiknya sendiri dia bisa sangat benci, bahkan lebih dari itu, yaitu ada rencana untuk membunuh adiknya.

    Dampak bagi Yakub. Yakub harus hidup dalam pelarian. Kata "lari" menunjukkan tindakan yang harus segera dilakukan, tidak boleh ditunda-tunda lagi. Memang tempat tujuan sudah jelas, yaitu Haran, tetapi bukan berarti tempat yang nyaman bagi Yakub, sebab pada kenyataannya Yakub harus menerima perlakuan yang tidak menyenangkan dari Laban.

    Kita bisa melihat pelajaran penting dalam kisah Yakub dan Esau ini, yaitu: Pertama, kita harus senantiasa bertindak dengan hati-hati. Jangan ceroboh dan asal menerima saja saran orang lain. Sekalipun ada saran dari orang-orang yang dekat dengan kita, bahkan mungkin dari keluarga kita, namun jika saran tersebut untuk melakukan sesuatu yang tidak benar, kita harus menolaknya. Ingat, kita tidak boleh kompromi dengan ketidakbenaran. Sebab, hal itu pasti akan berakibat buruk bagi kita dan bagi orang lain yang bersangkut-paut dengan tindakan kita. Kedua, kita tidak boleh dendam. Betapapun sakitnya hati kita atas perlakuan orang lain, kita tetap tidak boleh dendam. Sebab, tanpa kita sadari, dendam akan merugikan diri kita sendiri. Dendam akan menghilangkan kebahagiaan kita, dendam juga akan mengganggu kehidupan kita karena kita menjadi tidak tenang, sementara orang yang membuat kita dendam itu tenang-tenang saja. Tuhan Yesus memberkati.

    Doa:

    Tuhan Yesus, mampukanlah aku menjaga perbuatanku agar tidak menimbulkan penderitaan bagi orang lain dan jauhkanlah aku dari rasa dendam atas perbuatan orang lain. Amin. (Dod).

  • Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 30 Mei 2024

    Bacaan:

    "TUHAN itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati. " (Mazmur 25:8-9)

    Renungan:

    Sepanjang sejarah manusia, berbagai macam penemuan selalu dilahirkan. Ini semua karena Tuhan memberikan kepada manusia kecerdasan intelektual sebagai ciptaan-Nya yang paling mulia. Manusia juga memiliki rasa keingintahuan yang sangat tinggi, sehingga hal tersebut menjadi pemicu bagi manusia untuk terus mencari tahu berbagai macam hal baru. Alangkah baiknya jika kita memakai rasa keingintahuan tersebut terhadap firman Tuhan. Bayangkan jika kita selalu haus akan pengetahuan dan perkataan Tuhan yang dapat kita gali di dalam Alkitab. Membaca Alkitab tidak akan menjadi sesuatu hal yang membosankan lagi. Ada begitu banyak orang yang membaca Alkitab dengan terpaksa karena diharuskan oleh gereja atau organisasinya. Ada juga orang-orang yang membaca Alkitab hanya karena ingin menyelesaikan pembacaan Alkitab dari Kejadian sampai Wahyu, dan hal tersebut menjadi satu-satunya target dalam membaca sehingga sering kali firman Tuhan yang dibaca tidak direnungkan dengan baik.

    Cobalah untuk mulai membangun ketertarikan dan semangat dalam menjelajahi Alkitab. Di dalam Alkitab kita dapat menemukan isi hati Tuhan, janji-janji-Nya, mujizat, dan berbagai keajaiban yang terjadi ketika Tuhan menolong hamba-hamba-Nya yang setia dan mengasihi-Nya. Kita juga dapat melihat sejarah penyelamatan dan penebusan bangsa Israel dari Perjanjian Lama yang akhirnya membawa kita kepada janji akan seorang Juruselamat yang digenapi lewat kehadiran Yesus Kristus.

    Firman Tuhan masih relevan bahkan sampai saat ini, karena firmanNya adalah panduan kehidupan wajib bagi semua orang percaya dan mengandung banyak pengetahuan. Tingkatkanlah rasa keingintahuan kita terhadap firman-Nya lebih lagi. Cobalah temukan hal-hal baru di dalamnya. Tuhan Yesus memberkati.

    Doa:

    Tuhan Yesus, aku ingin senantiasa mempelajari firman-Mu sehingga aku tahu jalan-jalan yang Kau tunjukkan untuk aku lalui agar aku tidak tersesat. Amin. (Dod).

  • Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 29 Mei 2024

    Bacaan:

    "Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!" (Yesaya 55:6)

    Renungan:

    Ada banyak pengikut Yesus yang mengaku sebagai orang yang percaya kepada Yesus, namun sesungguhnya hanya sedikit yang benar-benar percaya kepada Yesus. Hal ini bisa kita lihat dari masih banyaknya pengikut Yesus yang pergi ke dukun, paranormal, peramal atau ke tempat-tempat keramat yang dipercayai dapat menyelesaikan masalah mereka. Atau, mereka terpuruk dalam kehidupan dan tidak mempunyai secercah harapan dan semangatpun. Mereka tidak lagi percaya kepada Yesus yang sanggup menjadi Juruselamat mereka. Di dalam Alkitab, perempuan Siro-Fenisia memberikan teladan kepada kita untuk datang kepada Yesus saat kita mempunyai masalah. Terlebih lagi, jika masalah yang kita hadapi adalah masalah yang sudah di luar kemampuan manusia untuk mengatasinya.

    Meski zaman telah begitu modern, teknologi yang semakin hari semakin canggih menjanjikan solusi yang kelihatannya pasti dan praktis, tetapi tetap saja ada banyak masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh kemajuan zaman dan teknologi. Masih banyak penyakit yang belum diketahui penyebab dan obatnya oleh dunia medis; masih banyak orang yang terikat dengan seks, narkoba, korupsi, dan dosa lainnya. Masih ada pertengkaran dan masalah dalam rumah tangga yang berujung kepada perceraian. Kita tetap membutuhkan Yesus dan jamahan dari-Nya. Kita tetap membutuhkan mujizat dari-Nya! Ia tidak pernah menjadi kuno atau menua sehingga tidak diperlukan lagi.

    Hari ini, bagi kita yang ingin merasakan pertolongan dari Tuhan, mari datang dan mendekatkan diri kepada-Nya, Raja segala raja dan Tabib segala tabib. Segala kuasa di Surga dan di bumi telah diserahkan kepada Yesus. Bahkan kematian telah dikalahkan oleh-Nya. Ingat, banyak orang yang meminta mukjizat, namun hanya mereka yang benar-benar percaya kepada-Nya dan mendekat kepada-Nya, yang akan menerima mukjizat itu! Tuhan Yesus memberkati.

    Doa:

    Tuhan Yesus, tambahkanlah iman percayaku pada-Mu, sehingga aku tetap setiap pada-Mu ketika masalah dan pergumulan mampir dalam hidupku. Aku percaya, hanya Engkau sajalah andalanku. Amin. (Dod).

  • Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 28 Mei 2024

    Bacaan:

    "Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, — dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu! " (1 Korintus 6:19-20)

    Renungan:

    Sering terjadi kecelakaan di jalan raya oleh karena kondisi jalanan yang tidak bagus dan hancur. Alangkah baiknya jika jalanan-jalanan yang sudah rusak dan hancur tersebut diperbaiki, serta harus ada pembatasan muatan yang dibawa oleh truk-truk besar, sebab jalanan yang diaspal sekuat apa pun ada batasannya. Jika terlalu banyak dilalui truk bermuatan berat yang melebihi kapasitas maksimal suatu jalan, maka tidak akan butuh waktu yang lama untuk membuat jalanan tersebut menjadi hancur.

    Sama seperti jalanan, tubuh kita juga memiliki keterbatasan kapasitas. Tidak semua hal bisa ditanggung oleh tubuh kita. Contoh banyak jiwa melayang karena meneguk minuman keras oplosan. Tubuh kita tidak terbuat dari bahan stainless steel, bukan pula dari plastik atau beling. Tubuh kita sudah dirancang sedemikian ajaib oleh Tuhan, namun tetap ada batasannya yang perlu kita perhatikan. Apakah kita masih juga menjejali tubuh Anda dengan makanan dan minuman yang tidak sehat, seperti rokok, makanan berpengawet, minuman keras, makanan berlemak? Tubuh kita ada batasnya untuk memproses semua hal-hal ini! Apakah kita sering tidur larut malam atau bahkan bergadang hingga pagi? Apa yang kita lakukan? Bermain internet? Bekerja? Menonton televisi? Ingat tubuh kita mempunyai keterbatasan, tidak bisa diforsir seenak kita saja. Kurangnya jam tidur juga dapat merusak tubuh kita dan membuat kita rentan terserang penyakit. Tetapi banyak orang yang walaupun menyadari akibat dari gaya hidup yang tidak sehat, tetap melakukan hal tersebut. Mengapa? Karena walaupun tahu akibatnya, namun mereka belum merasakan sakitnya. Lagipula mereka merasa semua hal itu sangat enak dan nikmat untuk dilakukan.

    Paulus mengatakan bahwa tubuh kita adalah bait Roh Kudus, dan bukan milik kita sendiri. Karena itu berhentilah merusaknya. Rawatlah tubuh kita dengan baik karena tubuh ini adalah pemberian Tuhan. Jangan paksa tubuh kita untuk melakukan hal-hal yang tidak baik bagi kesehatan. Jangan merasa hebat dan meremehkan segala peringatan akan kesehatan yang pernah kita dengar. Ingatlah bahwa penyesalan selalu datang terlambat! Tuhan Yesus memberkati.

    Doa:

    Tuhan Yesus, tubuhku adalah bait Roh Kudus. Begitu indah dan luar biasa. Bantulah aku agar tidak merusaknya dan selalu sadar untuk menjaga kesehatanku. Amin. (Dod).

  • Kencan Dengan Tuhan - Senin, 27 Mei 2024

    Bacaan:

    Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas." (Ayub 23:10)

    Renungan:

    Abraham menjalani ujian iman terberat ketika ia diminta untuk mempersembahkan Ishak anak tunggalnya. Demikian pula dengan Ayub, yang dalam kesalehannya Tuhan justru mengizinkan Iblis untuk mengambil harta, anak-anak, dan kesehatannya. Namun dalam ketidakmengertiannya, ia mendeklarasikan imannya, "Seandainya la menguji aku, aku akan timbul seperti emas." Sementara itu, bangsa Israel justru mengalami kegagalan demi kegagalan ketika iman mereka diperhadapkan pada situasi yang sulit di padang gurun. Dengan bersungut-sungut mereka berkata, "Mengapakah TUHAN membawa kami ke negeri ini, supaya kami tewas oleh pedang, dan isteri serta anak-anak kami menjadi tawanan? Bukankah lebih baik kami pulang ke Mesir?"

    Kebebalan bangsa Israel membuat mereka melihat situasi sulit yang dihadapi sebagai bencana di dalam hidup mereka. Sebaliknya, ketajaman mata rohani Abraham dan Ayub telah membuat mereka melihat situasi yang sulit sebagai sebuah kesempatan emas untuk melihat kehebatan karya Tuhan. Kebebalan rohani hanya akan menghadirkan kepanikan semata, namun kepekaan rohani akan membuat kita tinggal tenang menantikan kemenangan iman. Seseorang berkata, "Di saat kereta iman kita sedang melaju melewati terowongan yang gelap, tetaplah tinggal tenang dengan menggenggam tiket penyertaan Tuhan.

    Jika Kristus harus berjuang dengan keringat darah di Taman Getsemani,

    maka kekristenan kita pun akan melewati batu ujian iman. Ketajaman mata rohani yang mampu melihat ujian iman tersebut akan melahirkan pertahanan iman, sehingga kita mampu mendeklarasikan iman kita sama seperti Ayub, "Seandainya la menguji aku, aku akan timbul seperti emas." Ujian terhadap iman akan melahirkan ketekunan dan ketekunan akan menghasilkan buah yang matang, yaitu kesaksian kehidupan tentang cinta kasih Tuhan yang tidak pernah gagal. Oleh sebab itu, jadilah tenang dan tinggal percaya untuk mendulang emas rohani di setiap ujian iman yang kita jalani. Tuhan Yesus memberkati.

    Doa:

    Tuhan Yesus, berikanlah aku kekuatan-Mu agar dapat menjalani setiap ujian imanku dengan tidak bersungut-sungut, tetapi tetap bersyukur karena aku percaya ujian imanku itu pada akhirnya akan menjadi berkat bagi kehidupanku. Amin. (Dod).

  • Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 26 Mei 2024

    Bacaan:

    "Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya dan menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya. " (Mazmur 20:7)

    Renungan:

    Di dalam 1 Samuel 15 dikisahkan Saul dapat mengalahkan orang Amalek. Saul tentu dianggap sebagai raja yang sukses oleh rakvatnya. Namun sayang, tidak demikian Tuhan memandangnya. Mungkin rakyat bersorak-sorai atas kemenangan yang diraih oleh Saul, tetapi Tuhan justru menyampaikan kekecewaan hati-Nya kepada Saul. Melalui Samuel, Tuhan mengatakan bahwa la menyesal telah menjadikan Saul seorang raja. Itu terjadi karena Saul tidak melaksanakan perintah Tuhan dengan benar. Tuhan memerintahkannya untuk menumpas habis seluruh orang Amalek beserta segala kepunyaan mereka, sementara yang Saul lakukan justru membiarkan Agag, raja orang Amalek, tetap hidup, beserta dengan kambing domba dan lembu terbaik. Sebuah kemenangan yang dianggap sebagai prestasi nyatanya adalah sebuah kegagalan di mataTuhan.

    Jika seseorang sukses menurut pandangan manusia, tetapi tidak sukses di hadapanTuhan, maka kesuksesan itu semu. Terbukti setelah itu Tuhan tidak lagi menganggap Saul sebagai raja, hati rakyatnya pun menjauh darinya. Berbeda jika Tuhan yang memandangnya sebagai kesuksesan. Bahkan bila ribuan orang menentukan kegagalan, Tuhan dapat mengubahnya menjadi prestasi yang membanggakan, seperti yang dilakukan Tuhan terhadap Daud. Di saat banyak orang merasa yakin Daud akan gagal mengalahkan raksasa orang Filistin, Tuhan justru memberikan kesuksesan kepada Daud.

    Jadi kesuksesan yang sejati bukanlah terletak pada penilaian manusia, melainkan pada perkenanan Tuhan. Tidak peduli sehebat apa kita di mata dunia, bila kita gagal di mata Tuhan, maka sia-sialah semuanya itu. Mungkin saat ini di pemandangan orang, kita adalah pebisnis yang sukses, seorang pemimpin yang cakap dan mapan, seorang karyawan yang rajin, seorang mahasiswa yang berprestasi, bahkan di dalam pekerjaan Tuhan, dengan pelayanan yang kita lakukan, orang lain menganggap kualitas hidup rohani kita baik. Namun di balik semua predikat itu, apakah cara yang kita lakukan untuk memperolehnya sudah berkenan di hadapan Tuhan? Mari selidiki hati kita. Karena kesuksesan seperti apa yang kita capai, hanya hati kitalah yang mengetahuinya. Bila kesuksesan yang kita raih saat ini tidak berkenan di hadapan Tuhan, maka mintalah pengampunan-Nya. Tuhan Yesus memberkati.

    Doa:

    Tuhan Yesus, aku mohon ampun karena untuk memperoleh kesuksesan saat ini, aku pernah menggunakan cara-cara yang salah. Amin. (Dod).

  • Kencan Dengan Tuhan

    Sabtu, 25 Mei 2024

    Bacaan:

    Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: "Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu." (1 Samuel 17:45)

    Renungan:

    Ular adalah salah satu hewan mematikan yang hidup secara bebas di alam ini. Ia bisa ditemukan di sekitar rumah, bahkan kadang di dalam lemari tanpa sepengetahuan pemiliknya. Itulah sebabnya mengapa ular menjadi begitu menakutkan dibandingkan hewan buas lainnya. Walau begitu tidak semua hewan takut kepada ular. Seperti halnya seekor laba-laba berbisa yang berani bertarung dengan seekor ular berwarna cokelat, salah satu ular paling berbisa di Australia. Ular ini pun pada akhirnya kalah dalam pertarungannya melawan laba-laba tersebut. Racun mematikan yang menjadi senjata andalannya tak dapat melindungi dirinya.

    Pepatah lama yang mengatakan "di atas langit masih ada langit" adalah kalimat yang tepat untuk diberikan kepada ular ini. la mungkin tak akan menyangka bahwa hidupnya akan berakhir di tangan seekor serangga kecil. Tetapi, inilah kenyataan pahit yang harus dialaminya. Karena ternyata serangga kecil itu mempunyai racun yang dapat membunuhnya.

    Goliat pun memiliki racun mematikan, yaitu keahliannya berperang menggunakan senjata yang membuat orang-orang takut dan gemetar, bahkan ketika hanya mendengar namanya. Namun, hidupnya berakhir di tangan seorang remaja yang tidak setara dengannya, bukan hanya dari segi fisik tetapi juga pengalaman dan keahlian. Karena ternyata si kecil Daud, memiliki racun mematikan, yaitu pertolongan Tuhan dan keahliannya menggunakan pengumban. Ingatlah, dalam dunia ini tak ada yang abadi. Jabatan, kepopuleran, kekuasaan, kekuatan semuanya akan lenyap. Hari ini si A mendapatkan posisi sebagai orang terkaya di dunia, tetapi besok posisinya bisa digantikan oleh orang yang lebih kaya.

    Sebesar apa pun kekuasaan yang kita miliki saat ini tak menjamin bahwa kitalah yang terhebat. Setinggi apa pun ilmu yang kita miliki tak menjamin bahwa kitalah yang terpintar. Kelebihan yang kita miliki bila disalahgunakan justru akan menghancurkan diri sendiri. Karena itu, tetaplah rendah hati dan waspada dengan segala yang kita miliki agar kita jangan sampai mengalami kehancuran karena kesombongan atas apa yang kita miliki saat ini. Tuhan Yesus memberkati.

    Doa:

    Tuhan Yesus, apa pun yang aku miliki saat ini adalah pemberian-Mu semata. Ajarilah aku untuk tetap waspada sehingga tidak terjebak dalam kesombongan. Amin. (Dod).

  • Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 24 Mei 2024

    Bacaan:

    "TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya." (Mazmur 34:19)

    Renungan:

    Ada seorang wanita yang terlahir dari keluarga broken home. Bertahun-tahun ia berusaha mengatasi kekecewaannya dengan kebencian, dendam, kemunafikan, dan ia merasa hidupnya tidak berharga. Hatinya penuh kebencian dan dendam terhadap ayahnya yang selalu memukuli ibunya dan tidak menyayangi dirinya. Sikap ayahnya itu menyulut perceraian. Walau ayahnya telah meninggal beberapa tahun yang lalu, namun ia yang telah tumbuh dewasa, tetap saja menyimpan kepahitan. Apalagi di usia kanak-kanak, setelah perceraian kedua orang tuanya, sang ibu menitipkannya di sebuah panti asuhan. la pun harus berjuang keras sendirian untuk belajar dan menjadi yang terbaik di sekolahnya. Kini ia menjadi wanita karier yang sukses di sebuah perusahaan karena kecerdasannya. Tetapi sayang, ia masih menyimpan kebencian dan dendam. Senyum di wajahnya hanyalah senyum palsu karena tuntutan profesionalitas, namun tetap saja ia merasa tidak bahagia. Topeng kemunafikanlah yang dipertontonkan ke khalayak ramai. Parahnya, ternyata ia seorang penyuka sesama jenis, sebab ia menganggap semua pria sama seperti ayahnya. Faktor psikologis ini yang membuat ia berperilaku menyimpang. Ia menutupi perilaku menyimpangnya dengan pakaian yang indah seorang feminin.

    Di sekeliling kita ada begitu banyak orang yang mengalami kekecewaan seperti halnya wanita tersebut. Atau mungkin kita yang sedang mengalami kekecewaan dan sedang berusaha mengatasinya dengan cara kita. Memang, ada banyak jenis kebahagiaan yang ditawarkan oleh dunia untuk mengatasi kekecewaan. Di antaranya melalui musik, pekerjaan, pernikahan, kekayaan, dan ketenaran. Dan kita tergiur olehnya. Ada juga yang mengatasinya dengan kepuasan negatif, seperti selingkuh, mabuk-mabukan, berbuat jahat kepada orang lain, ataupun menggunakan narkoba. Namun, apa pun jenis tawaran dunia ini yang diharapkan bisa mengatasi kekecewaan seseorang, tetap saja tidak mampu mengatasinya.

    Kekecewaan itu hanya bisa terobati dengan hadirnya Pribadi yang mampu memberikan kebahagiaan sejati. Oleh karena itu, biarlah Kristus mengisi dan memerintah hati kita. Jangan biarkan kebencian, dendam, dan kepahitan memenuhi hati kita. Marilah kita membuka pintu hati kita dan menerima Dia sebagai Pembebas kita dari belenggu kekecewaan. Tuhan Yesus memberkati.

    Doa:

    Tuhan Yesus, ampunilah aku karena selama ini aku mengatasi kekecewaan dengan hal-hal yang tidak berkenan pada-Mu sehingga hatiku kehilangan damai sejahtera-Mu. Amin. (Dod).

  • Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 23 Mei 2024

    Bacaan:

    "Lebih baik teguran yang nyata-nyata dari pada kasih yang tersembunyi." (Amsal 27:5)

    Renungan:

    Memang tidak enak mendapatkan kritikan dari orang lain, apalagi ketika seseorang sudah merasa berada di puncak. Jika ada yang mengkritik, biasanya ia beranggapan bahwa kritikan tersebut sebagai bentuk tidak menghormati dan usaha untuk menjatuhkannya. Lebih parah lagi, ia menganggap para pengkritik sebagai lawannya. Bisa saja orang mengkritik karena benci atau tidak suka dengan kita, bisa juga mereka mengkritik supaya kita semakin lebih baik. Namun apa pun bentuk kritikan itu, entah bersifat pedas maupun tidak, atau berasal dari kawan maupun lawan, jika kita menyikapinya dengan pikiran yang positif, maka hal itu akan memberikan sumbangsih atau manfaat besar bagi kita, sehingga kita menjadi lebih baik lagi. Kita akan termotivasi untuk bekerja lebih baik dan penuh semangat. Di samping itu, kita harus menerima kritikan dengan sikap bersahabat dan tidak membenci orang yang mengkritik kita. Seseorang berkata, "Orang-orang yang melontarkan kritik bagi kita pada hakikatnya adalah pengawal jiwa kita, yang bekerja tanpa bayaran." Maka, sayang kalau kita membencinya, sebab hal itu akan membuat kita menutup diri terhadap perubahan ke arah yang lebih baik. Kritikan juga ibarat cermin. Kita dapat melihat kelemahan dan kekuatan kita ketika bercermin dari kritikan. Sebaliknya, kita tidak akan tahu adanya kotoran, jika tidak bercermin. Selain itu, jadikanlah kritikan sebagai penyemangat untuk kita meningkatkan kemampuan kita. Emas menjadi murni karena melewati proses api pemurnian. Demikian juga kita, akan terasah dan menjadi lebih baik bila memerhatikan kritikan. Kritikan adalah bagian dari proses kehidupan kita dan salah satu alat Tuhan untuk mengasah kita sehingga kita dapat berkarya dan berbuah lebih banyak lagi bagi Tuhan.

    Jika kita mendapat pujian dari orang lain, anggaplah itu sebagai hal biasa, jangan lalu membanggakan diri. Namun, jika kita mendapat kritikan dari orang lain anggaplah itu sebagai harta terpendam. Karena itu, berbesar hatilah dalam menerima kritikan dan mintalah Tuhan memberikan kekuatan untuk menerima kritikan yang pedas, serta mohon kemampuan untuk bisa memperbaiki diri. Tuhan Yesus memberkati.

    Doa:

    Tuhan Yesus, mampukan aku menerima kritikan dan memperbaiki diriku jika memang perlu diperbaiki agar hidupku menjadi lebih baik. Amin. (Dod).

  • Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 22 Mei 2024

    Bacaan:

    "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." (Amsal 4:23)

    Renungan:

    Ada sebuah pernyataan, "Lebih mudah mengelola perusahaan daripada mengelola hati dan perasaan." Banyak kasus pembunuhan disebabkan karena kegagalan manusia mengelola hati dan perasaannya. Karena tidak kuat menahan gejolak hati dan amarah yang membakar ketika suami atau isteri berselingkuh, maka pasangannya bisa membunuh secara membabi buta. Karena tidak bisa mengelola hati ketika seseorang melontarkan kata-kata yang menyinggung perasaan, maka pemukulan pun terjadi. Dendam yang berkepanjangan menguasai hati seseorang, ini juga akibat tidak dapat mengelola hati dan perasaan. Benarlah yang dikatakan dalam Amsal 4:23, "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." Ayat ini menjelaskan bahwa semua ang keluar dalam bentuk perbuatan atau tindakan, berasal dari hati. Hati bagaikan mata air yang mengalirkan aliran-aliran air ke segala penjuru. Jika mata air itu kotor, maka kotor pula air yang dialirkannya.

    Untuk menjaga agar sikap dan tindakan kita selalu membangun dan mendatangkan kebaikan bagi sesama, maka kita perlu:

    Pertama, mengisi hati kita dengan apa yang baik. Firman Tuhan adalah makanan yang paling sehat untuk hati dan jiwa kita. Firman itu akan menuntun kita pada hal-hal yang baik, sehingga kita akan memancarkan yang baik pula. Sebaliknya jika kita mengisi hati kita dengan hal-hal yang tidak baik, seperti kebencian, kecurigaan, dendam, irihati, dll., maka yang tidak baik itulah yang akan keluar melalui kata-kata dan tindakan kita. Sebab itu ketika sesuatu yang merusak masuk ke dalam hati, jangan membiarkannya berlarut-larut, karena hal itu akan mencemarkan hati dan seluruh kehidupan kita.

    Kedua, memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan. Hubungan dengan Tuhan mendasari hubungan kita dengan sesama. Hubungan yang baik dengan Tuhan, akan membuahkan hubungan yang baik dengan sesama.

    Marilah kita menjaga hati kita setiap hari, agar dari hati kita terpancar kehidupan yang berkenan kepada Tuhan dan memberkati sesama. Tuhan Yesus memberkati.

    Doa:

    Tuhan Yesus, seringkali aku gagal menjaga hatiku. Mampukanlah aku untuk selalu memelihara hatiku agar selalu melekat kepada-Mu. Amin. (Dod).

  • Kencan Dengan Tuhan

    Selasa, 21 Mei 2024

    Bacaan: Filipi 2:14-15

    "Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,

    supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia."

    Renungan:

    Ada seorang anak sedang menyapu halaman rumahnya yang ditumbuhi beberapa pohon belimbing yang cukup rindang. Anak itu melakukan pekerjaan menyapu halaman dengan rajin, tetapi lama-kelamaan ia merasa kesal juga karena dalam waktu beberapa jam saja daun-daunnya sudah berjatuhan lagi. Dalam kekesalan, anak itu bersandar di pohon belimbing sambil memikirkan bagaimana caranya agar ia tidak banyak membuang tenaga untuk menyapu halaman. Kemudian ayahnya mendekatinya dan berkata, "Kelihatannya kamu sedang kesal? Apa vang sedang kamu pikirkan?" "Iya Yah, saya sedang berpikir bagaimana agar daun-daun belimbing ini tidak berjatuhan lagi ke tanah. Dengan begitu kan saya tidak akan capek menyapu terus-menerus," jawab si anak. "Begini saja, bagaimana kalau kamu menggoyang-goyangkan pohon-pohon belimbing ini agar daun-daunnya jatuh? Setelah itu kamu cukup menyapu sekali dan besok tidak akan ada lagi daun yang jatuh," saran ayahnya. Sambil melonjak kegirangan, si anak berlari dan mulai menggoyang-goyangkan pohon belimbing mereka. "Ini ide yang bagus Ayah," katanya.

    Hari itu si anak merasa sangat puas dan malam hari pun ia bisa beristirahat dengan nyenyak. Namun betapa terkejut dan kecewanya si anak karena keesokan harinya ternyata daun-daun belimbing masih berjatuhan di halaman. Saat itu ayahnya datang dan berkata kepadanya, "Nak, daun-daun yang rontok adalah suatu kenyataan yang tidak dapat diubah, apalagi kalau tiba musim gugur. Kita tidak dapat mengubah segala sesuatu menjadi sesuai dengan keinginan kita. Yang dapat kita ubah adalah diri kita, dalam hal ini hati kita. Jika engkau harus menyapu setiap hari, kerjakanlah itu dengan hati yang bersyukur dan tidak menggerutu," nasihat ayahnya.

    Ketika bangun pagi ini, apakah ada gairah yang baru untuk melakukan aktivitas dan tanggung jawab yang harus kita kerjakan, atau sebaliknya kita memulai hari ini dengan berat hati dan bersungut-sungut? Kita jenuh dan malas untuk mengerjakan sesuatu dan berharap segalanya berubah menjadi seperti yang kita harapkan? Jika ini yang terjadi, mari ubah sikap hati kita menjadi hati yang bergairah dan tidak bersungut-sungut mengerjakan tanggung jawab kita. Dengan demikian pekerjaan yang kita lakukan akan terasa lebih ringan dan menyenangkan, karena sebenarnya berat tidaknya pekerjaan terletak pada sikap hati kita. Hanya dengan sikap hati yang bersyukurlah kita bisa melalui setiap hari dengan kemenangan. Mari kita menjadikan setiap hari sebagai hari yang indah dan memandang setiap tugas pekerjaan yang harus kita kerjakan sebagai ibadah yang indah di mata Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.

    Doa:

    Tuhan Yesus, ajarilah aku mengerjakan pekerjaanku dengan tidak bersungut-sungut tetapi aku dapat memandangnya sebagai ibadah kepada-Mu. Amin. (Dod).

  • Kencan Dengan Tuhan - Senin, 20 Mei 2024

    Bacaan: Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan. Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." (Kolose 3:22-23)

    Renungan:

    Di zaman sekarang ini mungkin Tuhan akan jarang menemukan orang-orang yang mau melakukan sesuatu dengan hati yang murni kepada-Nya. Hampir semua orang melakukan sesuatu demi mendapatkan imbalan, nama baik, pujian dari manusia, dan keuntungan diri sendiri lainnya. Sementara hanya ada segelintir orang yang bersusah payah tetap setia dan rendah hati melayani Tuhan meski tak terlihat. Orang-orang yang demikian adalah orang yang mengerti apa yang mereka kerjakan, yakni mereka bekerja bukan untuk sesuatu yang fana melainkan untuk sesuatu yang kekal, yang tidak dapat binasa. Mereka pun sadar bahwa mereka bekerja bukan untuk mendapatkan sesuatu melainkan karena mereka mengasihi Tuhan. Lantas, kita ini termasuk kategori yang mana?

    Pada umumnya manusia memang akan kecewa bila tidak mendapatkan penghargaan dari orang lain atas apa yang sudah dilakukannya. Tetapi bagi anak Tuhan, penilaian Tuhanlah yang terpenting, sebab Tuhan melihat semua yang kita lakukan. Hukum tabur tuai pun masih berlaku hingga saat ini, sehingga bagi orang-orang yang sungguh-sungguh melakukan segala sesuatunya dengan cara terbaik dan tulus hati, Tuhan akan memberkatinya. Tuhan tidak menganggap remeh, apalagi berpura-pura tidak melihat apa yang sudah kita kerjakan. Oleh karenanya, tetaplah setia dan tulus hati melakukan apa yang telah Tuhan percayakan kepada kita. Kerjakanlah sebaik-baiknya apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab kita saat ini. Berikanlah pelayanan terbaik kita kepada Tuhan dan sesama. Tuhan Yesus memberkati.

    Doa:

    Tuhan Yesus, aku mohon ampun karena selama ini memiliki motivasi yang tidak baik dalam bekerja dan pelayanan. Biarlah firman-Mu mengingatkanku selalu agar aku memurnikan motivasiku dalam bekerja dan pelayanan. Amin. (Dod).

  • Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 19 Mei 2024

    Bacaan:

    "Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita." (Kolose 3:17)

    Renungan:

    Sean Winshand Cuhendi pernah mengalami sakit hydrocephalus. Dokter pernah memvonis, usianya hanya bisa mencapai umur 12 tahun apabila tidak dioperasi. Namun ibunya memutuskan untuk tidak dioperasi. Dengan sangat berhati-hati ia merawat dengan penuh cinta. Saat itu, kondisi Winshand terlalu rentan, ia tidak boleh terlalu lama menangis dan kejang, sebab kondisinya akan semakin memburuk. Tidak boleh terkena panas matahari secara langsung, dan kepalanya tidak boleh terbentur. Karena itu dipasang busa di sekitar rumahnya agar terhindar dari benturan dan dipakaikan helm, bahkan sang ibu memutuskan untuk berhenti bekerja agar dapat menjaga Winshand dengan baik. la memberikan Winshand papan catur agar bisa tetap bermain tanpa perlu berisiko jatuh. Di usia tiga tahun, Winshand pernah mengalami kelumpuhan selama dua minggu. Tanpa lelah dan penuh kesabaran, Henny, ibu Winshand terus merawat dan memerhatikan Winshand. Selain pengobatan medis, ibunya setiap hari memberikan makanan bernutrisi tinggi, seperti ikan salmon, ikan gindara, dan kuah rebusan burung dara pada Winshand. Akhirnya dengan anugerah Tuhan, semakin hari kondisi Winshand semakin membaik. Kepala Winshand yang sempat membengkak perlahan mengempis dan di usia lima tahun ia dapat berjalan dengan normal. "Puji Tuhan kondisinya semakin membaik. Dokter saja sampai terkejut, nyaris tidak percaya kalau Winshand bisa kembali normal. Ini benar-benar mujizat dari Tuhan. Karena jarang ada pengidap hydrocephalus yang bisa kembali normal," ungkap Henny penuh rasa syukur. Siapa sangka, Winshand, pria kelahiran 5 September 1997 ini, yang menderita hydrocephalus telah mengalami kesembuhan tanpa operasi, bahkan ia telah mengukir berbagai prestasi di kancah internasional di bidang olahraga catur dan mendapat gelar "master catur Internasional 2015". Tidak sampai di situ, Winshand akan terus melanjutkan kariernya dan mempersiapkan dirinya untuk meraih gelar juara selanjutnya. Pencapaian yang ia peroleh merupakan hasil dari semangat perjuangan dan kerja kerasnya.

    Bila Tuhan berkehendak, hal yang mustahil pun dapat terjadi meski situasi dan kondisi tidak mendukung. Karena itu, jangan berputus asa dan hilang semangat. Teruslah belajar serta berjuang menghadapi berbagai tantangan hidup dengan mengandalkan Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.

    Doa:

    Tuhan Yesus, aku yakin Engkau selalu hadir dan berdaulat dalam hidupku. Bimbinglah aku untuk menjadi pemenang di dalam kehidupanku ini. Amin. (Dod).

  • Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 18 Mei 2024

    Bacaan:

    Sebab: "Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur, tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya." (1 Petrus 1:24-25)

    Renungan:

    Suatu ketika ada seorang pengusaha kaya yang mendirikan sebuah pabrik kertas yang besar. Pengusaha itu kemudian memerintahkan kepada orang kepercayaannya untuk menuliskan di gerbang pabrik itu sebuah kata, yaitu "Relinquenda" yang artinya "Aku akan meninggalkannya"!

    Pengusaha itu telah bersusah payah bertahun-tahun mengumpulkan modal untuk membangunnya dan dengan keberhasilannya membangun pabrik itu, ia dikagumi oleh kawan-kawannya dan dipuja oleh masyarakat. Pengusaha itu amat yakin bahwa ia akan memperoleh keuntungan yang besar, tetapi mengapa ia harus menuliskan kata "Relinquenda" di gerbang pabriknya yang megah dan besar itu? Ternyata ia sadar bahwa pada suatu ketika ia akan pergi menghadap Tuhannya dan segalanya akan ditinggalkannya.

    Di dalam keberhasilan hidup kadang kita lupa diri dan selalu menyombongkan keberhasilan yang telah kita capai. Kita lupa bahwa apa yang kita capai hanyalah kepercayaan yang sifatnya sementara. Jika kita renungkan tindakan pengusaha yang menuliskan kata "Relinquenda" di gerbang pabriknya, tentu harus diakui bahwa tindakannya itu sungguh arif sebab ternyata suka atau tidak suka, segala sesuatu akan kita tinggalkan.

    Marilah kita memuliakan Kristus di atas segala sesuatu yang kita kasihi dan atas segala sesuatu yang kita miliki karena hanya dengan itulah kita dapat menyenangkan Dia. Kekayaan dan kedudukan hanya bersifat sementara. Oleh karena itulah selama kita masih di dunia ini, kejarlah terutama kekayaan rohani yang sifatnya abadi. Ketaatan kepada Tuhan, kesucian hidup, kasih sayang terhadap sesama dan berbagai macam perbuatan baik. Semua ini akan kita bawa ketika kita mati, sampai Tuhan berkata kepada kita, "Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba-Ku yang setia... Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu." (Matius 25:23). Sebagai anak-anak Tuhan kita telah diingatkan bahwa, “Semua yang hidup adalah seperti rumput, dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur, tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya.” Ingat, apapun yang kita miliki di dunia ini akan kita tinggalkan saat kita menghadap Tuhan! Tuhan Yesus memberkati.

    Doa:

    Tuhan Yesus, arahkanlah hatiku selalu pada-Mu, sehingga aku tetap kuat dan setia bersama-Mu dalam setiap musim hidupku. Amin. (Dod).

  • Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 17 Mei 2024

    Bacaan:

    "Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?" (Matius 16:25-26)

    Renungan:

    Seorang gadis Indian hampir setiap hari menjual keranjang buatannya di daerah pariwisata kepada turis mancanegara. Ketika para turis sibuk memilih keranjang yang akan mereka beli, tiba-tiba seorang pria berkata, "Kalian akan membeli barang yang harganya dua kali lipat di tempat ini daripada di tempat lain. Para pedagang di sini "merampok" para turis dengan harga yang dua kali lebih mahal." Gadis Indian itu segera menyanggah perkataan pria tersebut. "Tidak, itu tidak benar. Ibu dan saya membuat keranjang-keranjang ini dengan tangan kami sendiri, dan untuk menyelesaikan satu keranjang kami membutuhkan banyak waktu. Itulah sebabnya mengapa harganya sedikit mahal." "Oh, tentu saja semua penjual di sini punya alasan dan berkata bahwa mereka tidak menipu para pembeli, tetapi mereka melakukannya. Saya pun mungkin akan melakukan hal yang sama jika menjadi penjual," kata pria itu. Wajah gadis Indian itu terlihat sangat sedih. "Pak, saya tidak seperti itu! Apa gunanya saya memperoleh dunia ini jika saya harus kehilangan nyawa saya? Itulah prinsip yang saya pegang, seperti yang diajarkan oleh seorang misionaris. Saya tidak akan pernah berbohong tentang harga keranjang-

    keranjang saya ini, walaupun saya harus mati kelaparan," jawab gadis Indian itu tegas. Mendengar penjelasan gadis Indian tersebut, maka pria itu merasa malu dan segera pergi.

    Kemudian salah seorang dari turis-turis itu berkomentar, "Khotbah yang disampaikan gadis Indian kecil ini sangat singkat, tetapi kita tidak akan melupakannya begitu saja."

    Apakah kita juga terkesan dengan khotbah singkat gadis Indian itu? Atau kita akan mengabaikannya seiring dengan berjalannya waktu? Sangat benar apa yang dikatakan si gadis Indian itu, bahwa apa gunanya kita memiliki harta yang banyak, sederetan gelar kesarjanaan. perusahaan yang banyak, kalau jiwa kita terhilang? Dunia memang selalu menghalalkan segala cara dan mengabaikan hal-hal yang prinsip untuk memperoleh materi, mencapai kedudukan tinggi dan dihormati orang, tetapi tidak demikian dengan pengikut Yesus.

    Kejujuran dan sikap hidup yang benar adalah sikap yang Tuhan harapkan dari kita. Rasul Petrus berkata, “Milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka.” (1 Petrus 2:12). Oleh karena itu, marilah kita bertindak sesuai dengan kebenaran firman-Nya, karena dengan cara ini kita akan membungkam kepicikan orang-orang dunia yang bebal. Tuhan Yesus memberkati.

    Doa:

    Tuhan Yesus, berilah aku rahmat kejujuran dalam menjalankan setiap tugas dan kepercayaan yang Kau berikan padaku. Amin. (Dod).

  • Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 16 Mei 2024

    Bacaan:

    Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." (Matius 5:16)

    Renungan:

    Dua minggu lalu saya memberi tugas kepada murid-murid kelas 5. Tugasnya adalah mencari senyum Tuhan. Saya memberi waktu satu minggu untuk mereka menyelesaikan tugas tersebut dan kemudian minggu berikutnya mereka masing-masing menceritakan di depan kelas hasil tugas tersebut. Ada seorang anak yang bercerita, "Ketika saya selesai latihan bulutangkis di tempat latihan, saya membeli batagor. Setelah memakannya saya bilang sama abangnya, 'Bang, batagor abang adalah batagor yang terenak di sekitar sini,' lalu abangnya tersenyum dan bilang, 'Terima kasih ya de." Kemudian saya bertanya kepada murid saya tersebut, "Kamu senang tidak melihat abangnya tersenyum?" "Senang, Pak," katanya sambil tersenyum.

    Di mana pun berada, kita pasti menemukan orang-orang yang membutuhkan pertolongan, perhatian, ataupun pemberian kita. Hanya saja dibutuhkan kepekaan dan kemurahan hati. Sebagai murid Yesus, hendaknya kita memiliki sikap murah hati, sehingga orang-orang yang diberi pertolongan itu tersenyum bahagia serta memuliakan nama Tuhan melalui tindakan kita. Sekalipun yang kita suguhkan bukanlah sesuatu yang mahal, namun bisa saja pertolongan itu merupakan sesuatu yang begitu berkesan bagi mereka. Sebagaimana yang dikatakan oleh seseorang, "Jika Anda membuat seseorang bahagia hari ini, Anda juga membuat ia bahagia dua puluh tahun lagi, saat ia mengenang peristiwa itu."

    Tentu setiap kita mendambakan kebahagiaan di dalam hidup ini. Tetapi, sesungguhnya yang lebih penting daripada merasakan kebahagiaan adalah menghadirkan kebahagiaan itu sendiri bagi orang lain. Dan, uniknya kebahagiaan itu kita temukan tatkala kita memberi dan bukan mencari. Seorang bijak mengatakan, "Setiap kita memiliki potensi untuk memberi, itu sebabnya setiap kita juga berpotensi untuk menikmati kebahagiaan sejati." Mulai sekarang, jadilah pribadi yang memiliki mental seorang pencipta kebahagiaan dan bukan sekadar pencari kebahagiaan. Tuhan Yesus memberkati.

    Doa:

    Tuhan Yesus, berilah aku kepekaan untuk memberi perhatian dan membantu sesamaku agar nama-Mu dimuliakan. Amin. (Dod).

  • Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 15 Mei 2024

    Bacaan:

    Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu — ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi." (Efesus 6:1-3)

    Renungan:

    Suatu ketika ada seorang pemuda datang melayat ke rumah seorang pemudi yang sedang berduka karena ibunya meninggal. Pemudi itu menyalami, lalu memeluk pemuda tersebut sambil menangis. "Aku belum sempat membahagiakan ibu," katanya di sela-sela tangisannya. Pemuda itu berusaha menghiburnya dan bertanya tentang maksud "belum membahagiakan ibu". Pemudi itu pun menjelaskan dengan terbata-bata, yang intinya adalah membelikan ini dan itu, terutama yang diinginkan ibunya, dan mengajak wisata ke suatu tempat yang menjadi kerinduan ibunya sejak remaja. Itulah konsep membahagiakan orang tua yang ada di pikiran pemudi itu. Kalau kita perhatikan, bukan hanya pemudi tersebut yang mempunyai konsep seperti itu, tetapi sebagian besar orang juga demikian. Tidak salah, tetapi kurang lengkap! Ada hal-hal lain, paling tidak ada tiga hal, yang bisa dilakukan seorang anak untuk membuat orang tuanya bahagia, yaitu:

    Pertama, memercayai orang tua. Orang tua memang tidak sempurna, tetapi mereka sangat mencintai anak-anak mereka. Mereka akan melakukan sesuatu yang terbaik demi kepentingan anak-anak mereka. Memang kadang-kadang orang tua melakukan sesuatu yang oleh anak zaman modern disebut "kolot". Tetapi, sebagai anak, kita harus memercayai mereka. Ketika menurut kita perhatian orang tua mulai berkurang, jangan mencurigai bahwa mereka tidak mengasihi kita lagi. Kadang-kadang orang tua juga mempunyai rencana-rencana tertentu bagi anak-anak mereka. Jika sepertinya tidak cocok dengan ide kita, jangan buru-buru menentangnya. Dengar dan renungkan apa rencana mereka. Percayalah bahwa rencana mereka juga demi kebaikan kita. Ketika orang tua merasa dipercaya, maka sesungguhnya mereka akan bahagia.

    Kedua, memerhatikan ketertarikan orang tua di dalam hidup mereka. Tidak ada salahnya kita bertanya kepada mereka tentang pekerjaan yang mereka geluti, tentang tanaman di kebun, tentang pengaturan meja kursi. Bahkan, kalau perlu kita bisa bertanya tentang ketertarikan mereka yang lain yang belum terpenuhi di dalam hidup mereka. Selanjutnya, berusahalah untuk mengerti mereka dan membantu mewujudkan ketertarikan mereka. Jika kita bersikap seperti itu, orang tua kita akan bahagia.

    Ketiga, meminta nasihat orang tua. Diminta atau tidak, orang tua akan memberikan nasihat kepada anak-anak mereka. Tetapi, jauh lebih baik kalau kita meminta nasihat kepada mereka, sebab itu akan membuat mereka merasa dibutuhkan, dan itu akan membuat mereka bahagia. Tuhan Yesus memberkati.

    Doa:

    Tuhan Yesus, aku bersyukur atas orangtuaku. Mampukan aku membahagiakan mereka sebagai wujud rasa terima kasihku kepada mereka. Amin. (Dod).

  • Kencan Dengan Tuhan

    Selasa, 14 Mei 2024

    Bacaan:

    Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya, Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang." (1 Petrus 3:1, 7)

    Renungan:

    Ketika Tuhan menciptakan manusia, la melihat bahwa tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja. Oleh sebab itu, Tuhan menjadikan penolong baginya yang sepadan dengan dia. Tuhan tidak menciptakan wanita dari bagian kaki supaya bisa diinjak-injak. Tuhan juga tidak menciptakan wanita dari bagian kepala supaya berbalik menguasai, namun Tuhan menciptakan wanita dari tulang rusuk. Itu artinya, ada kedudukan yang setara karena tulang rusuk berada di bagian tengah tubuh.

    Dalam perjalanan sebuah pernikahan, ada masa di mana suami tidak tahu harus melangkah ke mana. Di sinilah seorang istri berperan menjadi navigator yang bertugas membaca peta dan arah. Seorang istri yang beriman dapat menyelamatkan suaminya yang tidak beriman dan membawanya kepada Tuhan. Dengan cara apa seorang istri bisa menyelamatkan suaminya? Dengan cara menunjukkan kesaksian hidup yang memberkati suaminya. Kesaksian hidup lebih bermakna dari ribuan kata-kata. Firman Tuhan di dalam 1 Ptr 3:1-2 berkata bahwa seorang suami bisa dimenangkan tanpa perkataan, hanya oleh kelakuan istrinya, jika mereka melihat betapa murni dan salehnya kehidupan si istri. Suami yang tidak beriman dikuduskan oleh istrinya yang beriman. Seorang istri mempunyai peran istimewa karena ia harus menjalankan peran ganda, yakni sebagai penolong bagi suami dan ibu yang bijaksana bagi anak-anaknya. Ia tidak berhenti bergerak sampai semua keperluan suami dan anak-anaknya terlayani dengan baik. Dukungan yang ia berikan, membuat suaminya dikenal orang. Didikan lembut yang ia lakukan, membuat anak-anaknya bertumbuh dengan baik. Semua orang menyebutnya berbahagia. Tuhan Yesus memberkati.

    Doa:

    Tuhan Yesus, terima kasih atas kesempatan yang Kau percayakan kepadaku menjadi orang tua. Berikanlah aku kemampuan dan kekuatan agar mampu melayani pasangan dan anak-anakku dengan baik. Amin. (Dod).